Lewat Sulsel Talk, Kajati Sulsel Agus Salim Ungkap Peran Satgas Percepatan Investasi Jadi Kunci Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
KEJATI SULSEL, Makassar— Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Agus Salim jadi narasumber dalam acara "Sulsel Talk" yang diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Selasa (12/8/2025) di Baruga Pinisi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan.
Sekretaris Daerah Sulsel, Jufri Rahman hadir membuka langsung diskusi yang mengangkat tema "Mendorong Akselerasi Ekonomi Sulsel di tengah Ketidakpastian Ekonomi Global".
Sekda Sulsel, Jufri Rahman menyampaikan apresiasi pelaksanaan kegiatan yang bertujuan untuk menyebarkan informasi tentang perkembangan kondisi ekonomi terkini, isu-isu strategis di daerah, dan proyeksi perekonomian Sulawesi Selatan tahun 2025.
“Menyikapi ketidakpastian ekonomi global, kita harus lihai melihat peluang. Pemprov Sulsel berusaha menjaga stabilitas ekonomi daerah, di RPJMD ditargetkan pertumbuhan ekonomi bergerak dari 5,5 persen sampai 8 persen sesuai target nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo,” kata Jufri Rahman.
Kajati Sulsel Agus Salim menyampaikan materi identifikasi hambatan utama dalam realisasi investasi di Sulawesi Selatan, termasuk aspek regulasi, infrastruktur, dan perizinan. Serta peran Satuan Tugas Percepatan Investasi dalam menciptakan iklim investasi yang aman dan berkelanjutan di Sulawesi Selatan.
Agus Salim menjelaskan Satgas Percepatan Investasi bertugas untuk memberikan pendampingan hukum, menyelesaikan permasalahan hukum terkait investasi, dan mengawasi implementasi kebijakan investasi. Dengan masuknya investasi ke Sulsel bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
“Peran Kejaksaan dalam Satgas Investasi merupakan wujud nyata kolaborasi antar instansi di tingkat daerah untuk menciptakan iklim investasi yang aman, pasti, dan kondusif. Melalui upaya ini, diharapkan berbagai hambatan investasi, baik dari aspek regulasi, infrastruktur, maupun perizinan, dapat diatasi secara sistematis,” kata Agus Salim.
Selain Kajati Sulsel Agus Salim, narasumber lainnya adalah Rizki Ernadi Wimanda (Kepala Perwakilan BI Sulsel) dan David Sumual (Chief Economist, PT Bank Central Asia Tbk).
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda membahas perkembangan ekonomi Sulsel terkini, tantangan dan proyeksi pertumbuhan, serta rekomendasi kebijakan. Berdasarkan data terakhir, BI menyebutkan pertumbuhan ekonomi Sulsel di triwulan kedua di angka 4,94 persen, secara nasional di rangking 22 .
“Pertumbuhan ekonomi Sulsel di triwulan kedua ini mengalami penurunan disebabkan menurunnya konsumsi rumah tangga dan beberapa sektor ekonomi lainnya. Yang naik hanya investasi, bobotnya 33 persen. Makanya kita mengundang Bapak Kajati Sulsel selaku Ketua Satgas Percepatan Investasi untuk mendorong investasi makin baik,” kata Rizki Ernadi Wimanda.
Kepala Perwakilan BI Sulsel menyoroti inflasi pangan yang meningkat akibat kenaikan harga beras. Sejak awal tahun 2025, harga beras terus mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini terutama disebabkan oleh kendala distribusi dan tata niaga rantai pasok.
Chief Economist, PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual membahas dampak kebijakan tarif perdagangan AS terhadap investasi asing di Indonesia dan Sulawesi Selatan, serta peluang investasi baru dari pergeseran rantai pasok global.
“Kebijakan kenaikan tarif resiprokal AS yang berlaku mulai 1 Agustus 2025 akan memperlemah prospek pertumbuhan ekonomi dunia termasuk di Indonesia dan Sulsel. Butuh kejelian melihat sektor potensial yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan ekspor,” ungkap David.